Tepat enam puluh delapan tahun lalu nenek moyang kita dari
sabang sampai merauke berjuang demi sebuah kemerdekaan. Tak sedikit yang
menjadi korban dan tak sedikit pula yang menjadi penghianat. Mereka yang
menjadi saksi sejarah kelam kemerdekaan negara ini hanya mendapatkan
penghargaan semu, dan sangat berbanding terbalik dengan cara negara lain
memperlakukan pahlawan negara mereka.
Apakah Indonesia sudah merdeka?. Entahlah ketika setiap
hari kita mengibarkan bendera merah putih diujung tiang, apakah kita sudah
disebut merdeka ?. ketika kita tak tau menghargai orang-orang yang melahirkan
negara ini, bagaimana mungkin negara ini bisa menghargai kita. Apakah kita tak
takut durhaka?? Seperti anak yang tak menghargai orang tuanya.
Bagaimana cara kita mengisi kemerdekaan ini???. Apakah
dengan merusak alam ini ?, ataukah dengan menyengsarakan si miskin dan
membuncitkan si kaya?. Apakah dengan menjual pulau – pulau di Indonesia ke pribadi atau negara luar?. Ataukah merubah
negara presidentil ini seolah olah
menjadi negara kerajaan garis darah?. Mungkin itu hanya sebahagian kecil cara
kita mengisi kemerdekaan yang banyak daratan dan lautannya tertumpah darah
pahlawan.
Setelah enam puluh delapan tahun indonesia merdeka, apakah
kita sudah sadar bahwa negara dan alam ini bukan warisan tapi titipan anak
cucu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar